Islam dan Ekonomi

77Dwi-N

Hari
ini, banyak pihak yang mendebatkan sisi-sisi dari pada Islam. Islam yang sosio,
Islam yang preneur, Islam yang berstandarkan teknologi, dan berdasarkan pada
peningkatan sisi ekonomi. Banyak pertanyaan yang harus dijawab oleh Islam.
Persinggungan antara Islam dan kehidupan sangatlah kental. Bahkan banyak
diantaranya, Islam mempunyai andil yang besar dalam berbagai pengembangan taraf
hidup manusia-kondisi
perekonomian.

Peningkatan
dan perkembangan Islam saat ini menjadi perbincangan dalam berbagai literasi.
Jika disimak terdapat perbincangan khusus di dalamnya, bahwasannya hari ini
banyak hal yang menggunakan Islam pada tataran kehidupannya. Dari hal itu, saat
ini terdapat diantaranya yang membenarkan Islam dan terdapat diantaranya yang
masih belum bisa menerima beberapa aturan Islam dalam kehidupan. Dimana jika di
telaah kembali, hal tersebut dapat bermanfaat untuk menjadi bahan pertimbangan
dalam penyebaran ajaran yang ada di dalam Islam, tujuannya adalah untuk dapat
mengembangkan Islam dari beberapa aspek.

Perkembangan
Islam beberapa dekade terakhir ini, sampai abad ke-20, masih didapati di
dalamnya sebuah perdebatan antara muslim yang satu dengan yang lainnya. Kenapa?
Hal ini menjadikan banyak sikap yang selalu hadir di dalam perbincangan, mulai
dari perdebatan kecil hingga menjalar ke forum yang lebih besar dan
menghadirkan banyak pihak. Perdebatan yang terjadi pada saat-saat ini berlandaskan
akan perselisihan paham yang dianut, kepercayaan.

Islam
pada saatnya akan menjadi sebuah aturan yang akan mencapai puncak kedamaian.
Diantaranya: saat ini, yang menjadi perdebatan adalah pemakaian nama-nama Islam
dalam keteraturan. Seperti, perkembangan lembaga-lembaga yang membawa nama
Islam. Banyak yang beranggapan bahwa itu hanyalah penamaan dalam bentuk
legalitas bukan sejatinya sebuah lembaga yang murni berdasar pada Al-Quran dan
hadist, sehingga banyak yang menyalahkan Islam dengan keteraturannya.

Tidak
dibenarkan memandang setiap yang ada dengan satu sisi, namun mengartikannya
harus melalui berbagai sisi dan literasi. Jika pemikiran yang demikian kian
berkembang, maka tidak akan ada yang benar. Saling membunuh sudah pasti akan
terjadi. Kebenaran mutlak memang milik yang menciptakan, namun pada dasarnya
kebenaran dapat digali dari berbagai sumber. Demikian gambaran kehidupan pada
saat ini. Islam manjadikan keadilan sebagai tujuan. Adil dalam berbagai aspek,
aspek ruhiyah dan amaliyahnya. Adil dengan sesama manusia dan adil dengan sang
pencipta. Sehingga perkembangan dalam Islam pada saat ini dilakukan dengan
dasar keadilan, kemaslahatan umat, dan kehidupan yang berguna serta hasil guna.
Islam pada saat ini sudah menjadi sebuah keteraturan, yang menjadikan sebuah
kehidupan bersama sebagai rentetan misi dihadirkannya Islam. Pada
perkembangannya, Islam saat ini merambah pada berbagai sektor, baik di bidang
kelembagaan, pariwisata, perekonomian dan lainnya.

Perkembangan
Islam tersebut bukan tidak menjadi perbincangan dalam berbagai forum. Ekspansi masyarakat
akan Islam tersebut menjadi permbincangan, namun pada saat ini ketentuan Islam
tidak menjadikan hal tersebut sebagai hal yang akan memecahkan Islam pada
beberapa sekte, seperti pada masa khalifah syayidina Ali.

Kelembagaan
dibidang keuangan pada kenyataannya telah dimulai pada masa Umar hingga kini
berkembang dengan beberapa inovasi. Jika dipandang dari beberapa aspek,
perkembangan ini merupakan hasil dari sebuah politisasi. Kenapa demikian,
karena dalam perkembangannya lembaga keuangan tidak menampik bahwa ini adalah
sebuah keharusan dan menghalalkan yang haram dengan menginovasikannya. Seperti
penyebaran Islam dalam berbagai kebudayaan, banyak perantara yang diambil dari
kebudayaan untuk dapat meyakinkan akan kebenaran Islam.

Politisasi
ini merupakan hal yang perlu dilakukan dalam pengembangannya. Karena pada
saatnya manusia akan tersadarkan dengan bentuk paksaan dan juga pengecualian.
Sikap yag demikian akan senantiasa dilakukan karena manusia saat ini akan secara
perlahan kembali kepada zaman kekelaman, zaman jahilyah. Dimana pada saat itu
banyak orang-orang pintar namun kepintaran mereka tertutup oleh keegoisan
dariya dan akhirnya mereka tidak bisa menerima kebenaran yang ada.

Satu
hal yang belum habis dalam perbincangan saat ini yaitu lembaga keuangan
syariah, pariwisata syariah, hijab syariah, bahkan tempat hiburan syariah.
Kenapa dengan Islam saat ini? Apa yang diinginkan oleh Islam?. Bukan Islam yang
perlu kita toleh kembali, namun orang yang terlibat di dalamnya. Perlu
diketahui Islam dan syariah adalah sebuah keteraturan dan pejelasan. Bahwa
Islam adalah peraturan demi tercapainya keadilan, demi mencapai keadilan maka
Islam menjelaskan dengan menggunakan syariah. Sehingganya banyak lembaga
keuangan syariah, pariwisata syariah, produk syariah dan tempat hiburan syariah.
Tidak ada yang salah dalam perkembangan Islam. Hanya saja penerimaan informasi
dan kebenarannya belum tersalurkannya secara penuh.

Dewasa
ini daya tarik akan Islam dan syariah sangat melonjak, banyak hal yang
menjadikan Islam sebagai bahan perbincangan publik, baik dari masalah internal
maupun eksternal. Permasalahan ini pada saatnya akan membawa pada sebuah
perubahan yang nantinya akan membawa Islam itu sendiri kepada titik puncaknya.
Banyak pihak akan berbondong-bondong membenarkan Islam. Banyak pihak akan
diuntungkan dengan adanya Islam di setiap sisi dalam aktivitas keduniawiannya.
Namun tidak untuk menjadikan Islam sebagai budaya yang menentang kebudayaan
lainnya, beriringan merupakan hal yang perlu dilakukan, tidak saling
membenarkan ajarannya, melainkan memberikan pengarahan akan keduniawian.

Dalam
bidang ekonomi, Islam telah memberikan gambaran dan peraturan yang nantinya
akan membawa kepada kedamaian dan kemaslahatan. Sistem yang ditawarkan oleh
Islam ini tidak akan menentang kebebasan berkehendak dalam bidang ekonomi. Pada
akhirnya nanti sistem ini akan membawa kembali kepada sistem yang diawarkan
oleh khalifah Umar Bin Abdul Aziz, bagaimana beliau menawarkan sistem yang baru
dalam dunia ekonomi. Hingganya tidak ada satu orang pun yang berhak menerima
sedekah, zakat, infaq, dan wakaf. Karena pada saat itu kedamaian antara sesama
muslim dan non muslim mencapai titik puncaknya. Sistem yang menurut saya akan
terulang kembali pada beberapa dasawarsa ke depan, dengan menggunakan sistem
Ekonomi Islam.

1001
janji pembesar tidak akan pernah ada habisnya, seiring dengan berjalannya waktu
dan bergantinya pembesar dengan pembesar lainnya. Namun, satu hal yang menjadi
pilihan dalam kehidupan ini, yaitu ekonomi Islam yang harusnya diterapkan dan
menajdi penopang dalam setiap kehidupan. 1001 janji tidak akan mudah ditepati,
karenanya 1001 akan menjadi bumerang ketika apa yang diucapkannya tidak
dibenarkan dengan tindakannya. 1001 lembaga berbasis Islam (syariah) tidak akan
membenarkan Islam pada akhirnya jika tindakan yang ada di dalamnya tidak
mencerminkan akan kedudukan Islam.1001 keterarutan Islam dibuat untuk kebeneran
hidup bermasyarakat dan tujuannya adalah kemaslahatan umat, baik muslim maupun
non muslim untuk kedamaian bersama.

Penulis: Dwi Nugroho (Mahasiswa IAIN Metro)

"Ayo Kuliah di UIN Jurai Siwo Lampung"

Informasi Penerimaan Mahasiswa Baru.

"Ayo Kuliah di UIN Jurai Siwo Lampung"

Informasi Penerimaan Mahasiswa Baru.

socio, echo, techno, preneurship
🔴 LIVE
🔊

Cek koneksi...

"Ayo Kuliah di UIN Jurai Siwo Lampung"

Informasi Penerimaan Mahasiswa Baru.